Selasa, 20 Oktober 2020

Nim Ganjil (Seven Segment Anoda)

    Seven Segment Display (7 Segment Display) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Layar Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment Display pada umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digital dan juga Panel Display Digital seperti pada Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven Segment Display pertama diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood dan mulai dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED (Light Emitting Diode).

Seven Segment Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen dikendalikan secara ON dan OFF untuk menampilkan angka yang diinginkan. Angka-angka dari 0 (nol) sampai 9 (Sembilan) dapat ditampilkan dengan menggunakan beberapa kombinasi Segmen. Selain 0 – 9, Seven Segment Displayjuga dapat menampilkan Huruf Hexadecimal dari A sampai F. Segmen atau elemen-elemen pada Seven Segment Display diatur menjadi bentuk angka “8” yang agak miring ke kanan dengan tujuan untuk mempermudah pembacaannya. Pada beberapa jenis Seven Segment Display, terdapat juga penambahan “titik” yang menunjukan angka koma decimal.  Terdapat beberapa jenis Seven Segment Display, diantaranya adalah Incandescent bulbs, Fluorescent lamps (FL), Liquid Crystal Display (LCD) dan Light Emitting Diode (LED).

Common Anoda

Common Anoda adalah penggabungan kaki-kaki anoda dari komponen-komponen. Artinya, mereka membutuhkan Arus positif. Untuk dapat menjalankan fungsinya (dalam hal pulsa, saat LOW[1] ). Karena kaki negatif, berarti membutuhkan arus postif. Sehingga komponen dengan common anoda dapat dijalankan dengan tegangan 3-5 volt. Common anoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki anoda.

     Berikut adalah time common anoda :






Selasa, 06 Oktober 2020

Nim Ganjil (Materi Flip Flop)

 

Materi Flip Flop dan Gerbang Gerbangnya

Apa Itu Flip Flop ?

Flip Flop adalah merupakan rangkaian digital yang memiliki dua keadaan stabil dan dapat menyimpan informasi sebesar 1 bit data biner yang dinyatakan dalam sistem biner yaitu 0 atau 1. 

Flip-flop disebut juga sebagai latch karena flip-flop jika diberi suatu informasi atau sinyal maka informasi atau sinyal tersebut akan terkunci didalamnya. 

Flip Flop juga termasuk keluarga multivibrator bistabil, yaitu rangkaian elektronik yang memiliki dua keadaan stabil dan pada keluarannya dihubungkan kembali pada salah satu masukannya sebagai umpan balik. 


Ada beberapa fungsi Flip Flop, diantaranya :

  1. penyimpan data informasi 1 bit biner
  2. mencacah pulsa
  3. Menahan atau mengingat pulsa trigger
  4. menyerempakkan operasi aritmatika
  5. menghitung detak dan untuk mengsinkronisasikan input sinyal waktu variabel untuk beberapa sinyal waktu yang direferensi

Prinsip Prinsip Kerja Flip Flop :

  1. Jika clock bernilai rendah (0) maka flip-flop J-K master akan tidak aktif, tetapi karena input clock flip-flop J-K slave merupakan komplemen dari clock flip-flop master maka flip-flop slave menjadi aktif, dan outputnya mengikuti output flip-flop J-K master.
  2. Jika clock bernilai tinggi (1), flip-flop master aktif sehinga outputnya tergantung pada input J dan K, pada sisi lain flip-flop slave menjadi tidak aktif karena clock pemicunya bernilai rendah (0).
  3. Pada saat sinyal detak berada pada tingkat tinggi, master-nya yang aktif dan slave-nya tidak aktif.
  4. Pada saat sinyal detak berada pada tingkat rendah, master-nya yang tidak aktif dan slave-nya yang aktif.
  5. Jika input J diberikan bersama-sama dengan tepi naik pulsa pemicu, flip-flop master akan bekerja terlebih dahulu memantapkan inputnya selama munculnya tepi naik sampai clock bernilai rendah (0).
  6. Setelah clock bernilai rendah (0),flip-flop master akan tidak aktif dan flip-flop slave bekerja menstransfer keadaan output flip-flopmaster keoutput flip-flop slave yang merupakan output flip-flop secarakeseluruhan.

Macam Macam Flip Flop :

  • Flip Flop RS
  • Flip Flop JK
  • Flip Flop D
  • Flip Flop T
  • Flip Flop CRS

Flip Flop RS






Flip flop RS atau SR (SET – RESET) merupakan dasar dari flip flop jenis lain. Flip flop ini mempunyai 2 masukkan : satu disebut S (set) yang dipakai untuk menyetel (membuat keluaran flip flop berkeadaan 1) dan yang lain disebut R (reset) yang dipakai untuk me-reset (membuat keluaran berkeadaan 0). Flip flop RS dapat dibentuk dari dua gerbang NOR atau dua gerbang NAND.

 

Flip Flop Jk




Flip flop JK yang diberi nama berdasarkan nama masukannya, yaitu J dan K. Flip Flop ini mengatasi kelemahan flip flop RS, yang tidak mengizinkan pemberian masukkan R=S=1, dengan meng-NAND-kan masukkan dari luar dengan keluaran. Flip flop JK ini tidak berkerja tak serempak dengan rangkaian lain karena tidak ada penabuhan (clocking). 

 

Flip Flop D




Flip flop d ini berasal dari delay. Dlip dlop ini mempunyai hanya satu masukkan, yaitu D. jenis flip flop ini sangat banyak dipakai sebagai sel memori dalam computer. Pada umumnya flip flop ini dilengkapi masukkan penabuh. Dapat dilihat bahwa sebenarnya flip flop D berfungsi seperti apa yang dilakukan oleh flip flop JK bila masukkan K dihubungkan dengan komplemen masukan J.

 

Flip Flop T



Flip flop T diambil dari sifatnya yang selalu berubah keadaan setiap adanya sinyal pemicu (trigger) pada masukkannya. Input T merupakan satu-satunkanya masukkan yang ada pada flip flop jenis ini sedangkan keluarannya tetap dua, umumnya. Kalau keadaan keluar flip flop 0, makasetelah adanya sinyal pemicu keadaan berikut menjadi 1 dan bila keadaannya 2, maka setelah adanya pemicuan keadaannya berubah menjadi 0. flip flop T dapat disusun dari satu flip flop RS dan dua Gerbang AND.

 

Flip Flop CRS



RS Flip-flop adalah clocked RS-FF yang dilengkapi dengan sebuah terminal pulsa clock. Pulsa clock ini berfungsi mengatur keadaan Set dan Reset. Bila pulsa clock berlogik 0, maka perubahan logik pada input R dan S tidak akan mengakibatkan perubahan pada output Q dan Qnot. Akan tetapi apabila pulsa clock berlogik 1, maka perubahan pada input R dan S dapat mengakibatkan perubahan pada output Q dan Q not.

 







sumber : http://rplworld.blogspot.com/2015/01/Materi.Flip.Flop.dan.Gerbang.Gerbangnya.html

 

Selasa, 22 September 2020

DASAR ELEKTRONIKA

 

Jenis-jenis Komponen Elektronika beserta Fungsi dan Simbolnya 

Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam sebuah Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan Teknologi, komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah peralatan Elektronika seperti Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC masih tetap digunakan hingga saat ini.

Jenis-jenis Komponen Elektronika

Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.

A. Resistor

Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.

Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :

  1. Resistor yang Nilainya Tetap
  2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
  3. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
  4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)

Gambar dan Simbol Resistor :



B. Kapasitor (Capacitor)

Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)
Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :

  1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
  2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum
  3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.

Gambar dan Simbol Kapasitor :



C. Induktor (Inductor)

Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :

  1. Induktor yang nilainya tetap
  2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.

Gambar dan Simbol Induktor :



D. Dioda (Diode)

Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :

  1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
  2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
  3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.
  4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.
  5. Dioda Shockley (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .
  6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.
  7. Dioda Schottky adalah Dioda tegangan rendah.
  8. Dioda Varaktor adalah dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan.

 

Gambar dan Simbol Dioda:



E. Transistor

Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.

Gambar dan Simbol Transistor :



F. IC (Integrated Circuit)

IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.

Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit) :



G. Saklar (Switch)

Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.

Gambar dan Simbol Saklar (Switch) :


1. kerjakan soal mengenai 5 cincin warna resistor


penyelesaian :




Resistor Seri 




Resistor Paralel



Kapasitor seri



Kapasitor Paralel

















Kamis, 25 Juni 2020

Titik Maksimum Minimum Belok

SYARAT :


BAB 8 Turunan. - ppt download



CONTOH :

1. Titik belok dari fungsi y = x³ + 6x² + 9x + 7 adalah 

penyelesaian :

y = x³ + 6x² + 9x + 7
y' = 3x² + 12x + 9
y" = 6x + 12
Titik belok <=> y" = 0
6x + 12 = 0
<=> 6x = -12
<=> x = -12/6
<=> x = -2
Subtitusi nilai x = -2 ke fungsi y.
y = (-2)³ + 6(-2)² + 9(-2) + 7
   = -8 + 24 - 18 + 7
   = 5
Jadi, titik belok dari fungsi y adalah (-2,5)

2. Nilai stasioner

sumber :

https://brainly.co.id/tugas/224548

https://slideplayer.info/slide/14279169/


bentuk limit tak tentu 0. ∞

Berikut dua teorema penting untuk mempelajari limit-limit tak tentu :
3
Berikut beberapa bentuk sekaligus contoh dalam integral tak tentu :
1.Bentuk tak tentu 0/0 :
9
Cara penyelesaian : Ubahlah bentuk f(x)/g(x) sehingga sifat-sifat limit fungsi dapat digunakan. Cara yang dapat dicoba adalah menguraikan pembilang dan penyebut, menggunakan rumus trigonometri, merasionalkan bentuk pecahannya, dan sebagainya.
Perhitungan limit bentuk tak tentu 0/0 diberikan dalam contoh berikut :
Contoh Bentuk 0/0 :
4a
2. Bentuk tak tentu  ∞/∞ :
10
Cara penyelesaian : Ubahlah bentuk f(x)/g(x) sehingga sifat-sifat limit fungsi dapat digunakan. Cara yang dapat digunakan adalah merasionalkan bentuk pecahannya, memunculkan bentuk 1/x pangkat n, n bilangan asli, dan sebagainya.
Perhitungan limit bentuk tak tentu ∞/∞ diberikan dalam contoh berikut :
Contoh Bentuk ∞/∞ :
5
3. Bentuk tak tentu 0.∞ :
 11
Contoh Bentuk tak tentu 0.∞ :

Minggu, 21 Juni 2020

penerapan fungsi turunan dalam menentukan nilai maksimal dan minimum

 Maksimum dan Minimum
Definisi :
Andaikan S daerah asal f, memuat titik c. kita katakana bahwa :
  1. f( c ) adalah nilai maksimumf pada S jika f ( c ) f (x) untuk semua x di S.
  2. f( c ) adalah nilai minimum pada S jika f( c ) f(x) untuk semua x di S.
  3. f( c ) adalah nilai ekstrim f pada S jika ia nilai maksimum atau nilai minimum
Teorema A
(Teorema eksitensi Maks-Min). jika f kontinu pada selang tertutup [a, b], maka f mencapai nilai maksimum dan nilai minimum
Teorema B
(Teorema Titik Kritis). Andaikan f didefinisikan pada selang I yang memuat titik c. jika f ( c) adalah titik ekstrim, maka c haruslah suatu titik kritis; yakni c berupa salah satu :
  1. Titik ujung
  2. Titik stasioner dari f’(x) = 0
  3. Titik Singuler dari f’(x) tidak ada
Contoh :
Carilah nilai maksimum dan minimum dari f (x)= 4x3+ 3x2 – 6x +1 pada [2,1]..
Penyelesaian :
F’(x) = 12x2+6x-6
Untuk f’(x) =0, maka:
12x2+6x-6 = 0
2x2+x-1 = 0… (di perkecil)
(2x2-1) (x+1)=0
X=1/2, x=-1
Kita dapatkan titik kritisnya yaitu : (-2, -1, ½, 1)
Sehingga :
F(-2) = -7
F(-1) = 6
F(1/2) = ¾
F(1) = 2
Jadi kita dapatkan:
Nilai maksimumnya pada f(-1) = 6
Nilai minimumnya pada f(-2) = -7
4.2 Kemonotonan dan Kecekungan
Definisi :
Andaikan f terdefinisi pada selang I ( terbuka, tertutup, atau tak satupun ) kita katakana bahwa :
  1. f adalah naik pada I jika untuk setiap pasangan bilangan xdan xdalam I
x1 < x f (x1) < f (x2)
  1. f adalah turun pada I jika untuk setiap pasangan bilangan xdan x2 dalam I
x< x2  f (x1) > f (x2)
  1. f monoton murni pada I jika ia naik atau turun pada I
Teorema A
(Teorema Kemonotonan).Andaikan f kontinu pada selang I dan dapat didiferensialkan pada setiap titik dalam dari I:
  1. Jika f’ (x) >0 untuk semua titik dalam x dari I, maka f naik pada I
  2. Jika f’ (x) <0 untuk semua titik dalam x dari I, maka f turun pada I
Definisi :
Andaikan f terdiferensial pada selang terbuka I = (a, b). maka
jika f’ naik pada I, f ( dan grafiknya ) cekung ke   atas disana.
Jika f’ turun pada I,f cekung ke bawah pada I.
Teorema B
(Teorema Kecekungan). Andaikan f terdiferensial 2x pada selang terbuka (a, b)
  1. Jika f” (x) >0 untuk semua x dalam (a, b), maka f cekung ke atas pada (a, b).
  2. Jika f” (x) <0 untuk semua x dalam (a, b),maka f cekung ke bawah pada (a, b)
Contoh :
Jika f (x) = 2x3 + 9x-13. tentukanlah dimana f naik dan dimana f turun ?
Penyselesaian:
F’(x) = 6x2 + 18x = 6x (x +3)
Kita perlu menentukan dimana
x (x + 3) > 0 dan x (x+3) < 0
x= 0, x = -3 > 0 x=0, x=-3 <0